Kamis, 16 April 2020

Arti dan Pesan Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri

Arti dan Pesan Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri

Syair adalah bentuk sastra klasik yang diserap dari bentuk sastra Arab-Parsi (persia).

Syair Perahu karya Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair telalu indah;
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah itikad diperbetuli sudah


Wahai muda, kenali dirimu
Ialah perahu tamsil tubuhmu
Tiadalah berupa lama hidupmu,
Ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman;
Alat perahumu jua kerjakan,
Itulah jalan memetuli insan.

Demikian contoh dua karya fenomenal sastra melayu klasik dari para sastrawan klasik. Karya mereka berdua Gurindam Dua Belas dan Syair Perahu tak lekang oleh waktu. Masih bertahan hingga sekarang dan masih dipelajari hingga kini.

Syair Perahu karya Hamzah Fansuri di atas hanya terdiri dari 3 Bait. Syair Perahu yang dikarang oleh penyair yang sekaligus ulama ini aslinya ada 40 bait. Baca Lengkap 40 Bait Syair Perahu.

Arti Kata Sulit

Madah adalah nomina (kata benda) yang memiliki arti  Kata-kata pujian (Lihat KBBI, 2014:853). Jadi, intinya madah adalah kata-kata indah.

Tamsil adalah nomina (kata benda) yang memiliki dua arti yaitu: 1) pesamaan dengan umpama (misal): 2) ajaran yang terkandung dalam cerita; ibarat; lukisan (sesuatu yang dijadikan sebagai contoh). Lihat KBBI (2014:1390).

Untuk mempermudah memahami arti Syair Perahu ini perlu dilakukan dengan cara membuat parafrase terlebih dahulu.

Baca Juga: Menyimpulkan Makna dan Isi Syair Perahu Hamzah Fansuri 5 Bait

Berikut ini parafrasenya:

Inilah gerangan suatu (karangan) madah (=dengan kata pujian)
Mengarangkan (sebuah) syair telalu (=sangat) indah;
(syair yang) Membetuli jalan (agar selamat menuju) tempat berpindah
Di sanalah (ajaran tentang) itikad diperbetuli sudah

Wahai (kaum) muda, kenali dirimu
(dirimu) Ialah perahu tamsil (diumpamakan) tubuhmu
Tiadalah berupa lama hidupmu (di dunia ini),
(kelak) Ke akhirat jua (hidup) kekal diammu.

Hai (kaum)  muda (yang) arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman (yang baik);
(seperti) Alat perahumu jua kerjakan (dengan benar),
Itulah jalan (yang dikemudikan dengan benar) memetuli insan.

Hasil Parafrase:

Ini adalah syair yang indah berisi kata-kata pujian. Dikarang sangat indah untuk membetuli jalan yang bagi yang sedang melakukan perjalanan menuju dewasa. Jalan yang sudah benar dan tidak tersesat.

Wahai kaum muda, dirimu diumpamakan sebuah perahu yang sedang berlayar, dalam kehidupan dihadapkan dengan ombak dan badai. Jalanmu tidak hanya di dunia, kelak juga akan kekal hidup di akhirat.

Baca Juga: Arti dan Makna Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji

Wahai pemuda yang budiman, dalam menajalani kehidupan di dunia harus memiliki pedoman untuk bisa melalui jalan yang benar. Ilmu dan segala hal tentang kehidupan harus dikejakan agar menjadi manusia yang baik dan selamat dunia akhirat.

Jadi, Syair Perahu adalah syair yang mengumpamakan kehidupan orang seperti perahu. Syair ini berisi pesan bagi kaum muda untuk bisa mengarungi kehidupan dengan berpedoman pada kebenaran sehingga bisa selamat di dunia hingga akhirat.

Dalam syair ini, kehidupan diumpamakan sebuah perahu, dalam perjalanannya pasti menghadapi cobaan berupa ombak dan badai kehidupan. Jika bisa mengemudikan dengan baik, dan ke arah yang baik maka bisa sampai ke tujuan yang dituju.

Baca Juga:
- Contoh Syair dengan Tema Hormat pada Orang Tua
- Contoh Syair Lainnya

Syair ini sangat cocok untuk membeirkan ajaran moral kepada seluruh manusia baik yang masih muda maupun yang sudah tidak muda.

Demikian penjelasan mengenai Syair Perahu karya Hamzah Fansuri semoga bermanfaat. Salam !