Minggu, 21 Juli 2019

Langkah-Langkah Membuat Kerajinan Dari Tanah Liat

Pembuatan karya kerajinan dapat mengembangkan apresiasi terhadap karya dan budaya bangsa sehingga kita akan bangga terhadap keanekaragaman budaya bangsa.

Pembuatan karya kerajinan dapat melatih ketekunan bekerja. Dengan banyak berlatih, kita akan berani unjuk kerja dan unjuk hasil kerja, akhirnya akan memiliki sikap mental kreatif dan inovatif.

Dengan demikian, akan terbentuk percaya diri, punya keberanian, dan tidak ragu-ragu untuk bertindak sesuai dengan keyakinan dan perencanaannya, serta mampu berpikir kritis. Sikap mental demikian itu akan membentuk menjadi sikap mental produktif, kreatif, dan berani menghadapi risiko.

Pembahasan berikut ini difokuskan pada produk kerajinan dari tanah liat, dengan pertimbangan bahwa tanah liat mudah didapat di seluruh wilayah Nusantara. Walaupun demikian, kita diberi kebebasan untuk menentukan bahan lain yang sejenis dan mudah didapatkan pada daerah masing-masing.

Produk karya kerajinan dari tanah liat biasanya berupa benda keramik. Benda keramik sangat beraneka ragam, baik bentuk, ukuran, fungsi, hiasan maupun warnanya. Produk-produkkeramik merupakan hasil akhir dari suatu proses pembentukan atau pembuatan karya keramik.

Pada awalnya, produk keramik dibuat dengan tangan secara langsung sehingga hasilnya berupa benda keramik dengan bentuk yang terbatas dan sangat sederhana. Namun, kini berbagai teknik pembentukan karya keramik telah berkembang dengan pesat. Proses pembentukan ini berkembang sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi, mulai dari proses pengambilan bahan tanah liat dari alam, pengolahan, pembentukan, pengglasiran dan dekorasi serta pembakarannya.

Di industri atau pabrik-pabrik keramik saat ini sudah menggunakanteknologi yang lebih maju dalam proses pembentukannyadengan waktu yang relatif pendek, namun menghasilkan produk dalam jumlah yang besar. Proses pembentukan merupakan proses pembuatan benda keramik.

Proses ini membutuhkan keterampilan tangan mulai dari proses pengulian (melumatkan tanah supaya homogen dan plastis) hingga penyelesaian akhir (finishing). Pembentukan benda keramik dapat dilakukan dengan tangan langsung (handbuilt) atau dengan bantuan alat lain seperti alat putar, jigger-jolley alat cetak.

1. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Tanah Liat

Bahan yang digunakan untuk pembentukan benda keramik harus dipersiapkan dengan baik. Hal ini perlu diperhatikan agar dalam proses selanjutnya tidak mengalami kerusakan.

Untuk itu, sebelum melaksanakan pembentukan benda keramik, perlu penyiapan tanah liat. Penyiapan tanah liat melalui pengulian (kneading) dan pengirisan (wedging) satuatau lebih warna tanah sejenis. Tujuannya agar tanah liat tersebut memenuhi persyaratan pembentukan.

Penyiapan bahan tanah liat dibedakan untuk pembentukan teknik bebas, pijit, pilin, lempeng, putar (centering, pilin, dantatap), dan cetak (tekan dan jigger-jolley) serta slip tanah liat tuang.

a. Persyaratan Tanah Liat

Tanah liat sebagai bahan untuk membuat benda keramik harus memenuhi persyaratan ketika proses pembuatan agar
tidak mengalami kesulitan. Persyaratan tersebut di antaranya seperti berikut:

1) Plastisitas

Plastisitas tanah liat merupakan syarat utama yang harus dipenuhi agar mudah dibentuk. Hal ini terkait dengan fungsi
plastisitas sebagai pengikat dalam proses pembentukan sehingga tidak mudah retak, berubah bentuk atau runtuh.

2) Homogen

Campuran massa tanah liat harus homogen. Artinya, plastisitasnya merata dan tidak ada yang keras atau lembek.

3) Bebas dari gelembung udara

Tanah liat harus terbebas dari gelembung udara. Jika dalam tanah liat masih terdapat gelembung udara, hal itu dapat
menyebabkan kesulitan pada waktu proses pembentukan dan dapat menyebabkan retak atau pecah pada waktu proses pengeringan dan pembakaran.

4) Memiliki kemampuan bentuk

Tanah liat harus memiliki kemampuan bentuk yangberfungsi sebagai penyangga sehingga tidak mengalami perubahan bentuk pada waktu proses pembentukan atau setelah proses pembentukan selesai.

b. Penyiapan Tanah Liat

Penyiapan tanah liat agar memenuhi persyaratan untuk digunakan dapat dilakukan sebelum memulai praktik pembentukan benda keramik. Penyiapan tanah liat tersebut dilakukan dengan cara pengulian dan pengirisan.

1) Pengulian (kneading)

Proses pengulian tanah liat dimaksudkan agar tingkat keplastisan dan homogenitas merata serta bebas dari gelembung udara. Proses pengulian dapat dilakukan dengan gerakan spiral sebagai berikut.

Tekan kebawah, Lakukan beberapa Diangkat dan tekan ke Pengulian silang kemudian dorong ke depan kali hingga tanah liat bercampur secara homogen bawah secara terus-menerus (gerakan pengulian spiral) lapisan tanah liat yang bercampur dua atau lebih bahan yang berbeda.

2) Pengirisan (wedging)

Proses pengirisan tanah liat dilakukan untuk mencampur satu macam tanah atau lebih yang berbeda warna, jenis,
dan plastisitasnya. Proses pengirisan dilakukan sebagai berikut.

Tanah dipotong tengah Satu bagian tanah Lakukan proses Irislah tanah liat. Bila menggunakan kawat diangkat dan dibanting mengiris dan proses ini berjalan bagus pemotong diatas potongan tanah membanting secara maka bagian irisan berulang tampak merata dan bebas udara

2. Alat Pendukung Produksi Kerajinan Tanah Liat

Jenis dan fungsi peralatan untuk pembentukan karya keramik dapat dikelompokkan menjadi alat bantu, alat pokok, dan
perlengkapan. Peralatan tersebut digunakan untuk kelancaran proses pembentukan benda keramik dengan berbagai teknik: teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (mold).

a. Alat bantu

1) Butsir kawat (wire modelling tools)

Untuk merapikan, menghaluskan, mengerok,membentuk detail, dan membuat tekstur benda kerja.Ukuran panjang 22 cm, bahan kawat stainless steel, yangdiikatkan pada tangkai kayu(yang sering dipakai kayusawo).

2) Butsir kayu (wood modelling tools)

Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat dekorasi, merapikan dan menghaluskan benda kerja.
Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, terbuat dari bahan kayu sawo.

3) Kawat pemotong (wire cutter)

Untuk memotong ujung bibir, dasar benda kerja, dan memotong tanah liat plastis. Ukuran:panjang kawat 40 cm, panjang tangkai 6 cm, bahan kawat stainless steel.

4) Pisau pemotong (felting knife)

Untuk memotong, mengirislempengan tanah liat. Ukuran; panjang total 17 cm, mata pisau 8.5 cm.
5) Potter rib/throwing ribs/rubber palletes/ steel palletes

Untuk menghaluskan dan membentuk permukaan luar benda kerja. Ukuran: 10 x 6cm, tebal 0,4 cm, bahan: kayu,
plat stainless, karet.

6) Spons (sponges)

Untuk menyerap kandunganair, menghaluskan benda kerja, dan membersihkan handtool, cetakan gips pada waktu pencucian. Ukuran: diameter 8 cm dan tebal 6 cm, bahan busa.

7) Jarum (needles)

Untuk memotong bibir, menusukgelembung udara, dan menggorespermukaan benda kerja. Ukuran:panjang total 14 cm, mata jarum 4 cm.

8) Kuas kecil

Untuk mengolesi lumpur tanah pada bagian benda yang akan disambung, mengolesi larutan pemisah pada model dan
cetakan gips.

b. Alat Pokok

1) Rol kayu

Untuk membuat lempengan tanah, dengan panjang rol kurang lebih 45 cm dan diameter 6 - 8 cm. Kedua sisinya dilengkapi dengan pegangan kayu yang panjangnya 50 cm dan tebal 0,5 - 0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm.

2) Pahat

Untuk meratakan dan membentuk. Bentuk mata pisau pahatbervariatif sesuai fungsi masing-masing. Ukuran panjangtotal 23 cm, panjang pahat 12 cm dan tebal 0,4 cm.

c. Perlengkapan

1) Timbangan

Untuk menimbang bahan tanah liat plastis dan gips yang dibutuhkan. Kapasitas disesuaikan dengan jumlahbahan yang akan diolah. Ukuran: kapasitas maksimal 5 kg.

2) Ember

Untuk tempat air pada waktu proses pembentukan benda kerja. Ukuran: kapasitas 5 liter.

3) Baskom

Untuk tempat pembuatan adonan(massa) gips. Ukuran: kapasitas3 liter.

4) Alas pembentukan

Untuk alas pembentukan bendakeramik, benda model, pada waktu proses pembentukanbenda. Ukuran: diameter 20
cm, 25 cm, dan 30 cm.

5) Whirler/Banding wheel

Untuk alas pada waktu proses pembuatan benda keramik dan model. Ukuran: diameter 25 cm dan 30 cm, tinggi 16 cm.
Bahan: alumunium.

6) Papan cetakan

Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk kotak.Ukuran: 25 cm x 25 cm, 30 cm x 25 cm, 40 cm x 25 cm dengan tebal 1.5 cm. Bahan: papan kayu.

7) Linolium bisa juga dengan lembaran seng

Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk lingkaran (silindris).

8) Sekop

Untuk mengambil material gips. Bahan dari metal atau plastik.

9) Gelas ukuran

Untuk mengukur banyaknyaair yang digunakan dalam proses pembuatan massa gips. Ukuran: volume 1 liter.

10) Kertas ampelas waterproof

Untuk menghaluskan model gips dan cetakan gips yangtelah jadi. Ukuran: nomor 400dan 1000. 11) Mangkok plastis. Untuk tempat air atau sliptanah liat. Ukuran: diameter 15 cm dan tinggi 9 cm, bahan; plastik.